http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/issue/feedAlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini2024-07-16T06:30:21+00:00Nur Hamzahhamzahptk@gmail.comOpen Journal Systems<p>Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini </p>http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/1988Optimizing Early Childhood Communication Skills Through Question Board Media2024-07-15T13:46:16+00:00Masganti Sitmasganti@uinsu.ac.idMasnun Sitorusmasnunsitorus123@gmail.comTriowati TriowatiTriowatibintijumadi@gmail.comJunida Sitorusjunidafitrianisitorus@gmail.com<p><em>Pengembangan keterampilan komunikasi sangat penting pada anak usia dini, karena keterampilan ini merupakan salah satu kompetensi utama di abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi optimalisasi keterampilan komunikasi pada anak usia 4-6 tahun di RA An-Nida melalui penggunaan media papan soal dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan penilaian pre-test dan post-test. Sampel penelitian terdiri dari 14 anak usia 4-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor keterampilan komunikasi anak antara pre-test dan post-test, dengan peningkatan sebesar 14,2 poin dan nilai t sebesar 30,4 pada taraf signifikansi 0,00. Penelitian ini merekomendasikan agar optimalisasi keterampilan komunikasi anak usia dini melalui media pembelajaran sebaiknya dibahas pada penelitian selanjutnya.</em></p> <p>The development of communication skills is of utmost importance in early childhood, as these skills are one of the key competencies in the 21st century. This research aims to explore the optimization of communication skills in children aged 4-6 years at RA An-Nida through the use of question board media in the learning process. The study utilized an experimental design with pre-test and post-test assessments. The research sample consisted of 14 children aged 4-6 years. The results of the study indicated a significant difference in the average communication skills scores of the children between the pre-test and post-test, with a 14.2-point increase and a t-value of 30.4 at a significance level of 0.00. This research recommends that the optimization of early childhood communication skills through instructional media should be discussed in future studies.</p> <p> </p>2024-06-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/1919Methods of Memorizing the Qur’an for Early Childhood: Analysis of Direct Method, Affection, and Repetition as Parents’ Strategies2024-07-15T14:57:49+00:00Pipin Armitapipinarmita@gmail.comMohd. Zaidi Hajazizaidi_hajazi@unisel.edu.myZaitun Zaitunzaitun@umrah.ac.id<p><em>Kemampuan anak </em><em>usia dini</em><em> untuk menghafal tidak bisa dipandang sebelah mata</em><em>. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menuangkan ide dan mengembangkan pengetahuan tentang metode menghafal anak usia dini yang dapat dijadikan sebagai strategi orang tua ketika anaknya Menghafal Al-Qur’an. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. </em><em>Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mengandung makna</em> <em>tentang realitas sosial yang diamati kemudian diinterpretasi secara menyeluruh serta komprehensif</em><em>. </em><em>Penelitian ini menggunakan </em><em>metode</em><em> kualitatif karena data yang diperoleh peneliti </em><em>dari bahan bacaan ilmiah dan hasil penelitian. </em><em>Adapun pengumpulan data dalam penelitian </em><em>ini </em><em>bersifat </em><em>deskripitif-</em><em>kualitatif</em><em>. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa terdapat tiga metode menghafal anak usia dini, yaitu: a) </em><em>Direct Method,</em> <em>b) </em><em>Afection</em><em>,</em><em> dan</em> <em>c) </em><em>Repetition</em><em>. Pada prinsipnya, menghafal Al-Qur’an pada dasarnya dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode, namun metode yang ditawarkan ini adalah metode yang dapat diterapkan dan diterima oleh setiap anak usia dini, meskipun berbagai latar belakang dan kemampuan yang berbeda</em><em>.</em></p> <p>The ability of early childhood to memorize cannot be underestimated. The purpose of this study is to express ideas and develop knowledge about methods of memorizing early childhood which can be used as a strategy for parents when their children memorize the Qur'an. The research method used is a qualitative research method. Qualitative methods are used to obtain data that contains meaning about the social reality that is observed and then interpreted thoroughly and comprehensively. This study uses qualitative methods because the data obtained by researchers from scientific literature and research results. The data collection in this study is descriptive-qualitative in nature. The results of this study show that there are three methods of memorizing early childhood, namely: a) Direct Method, b) Affection, and c) Repetition. In principle, memorizing the Qur'an can basically be done with a variety of methods, but the method offered is a method that can be applied and accepted by every early childhood, despite having different backgrounds and abilities.</p> <p> </p>2024-06-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2576The Phenomenon of Online Games among Rural Early Childhood in West Kalimantan2024-07-15T15:15:07+00:00Aulia Laily Rizqinaaulialailyrizqina@gmail.comDarul Hafizidarulhafizi@gmail.comMauizatul Hasanahmauizatulhasanah92@gmail.com<p><em>Artikel ini membahas penggunaan game online pada anak di pedesaan di daerah Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Dalam studi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diolah berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan Teknik keabsahan data meliputi, trianguliasi, member check, dan menggunakan bahan referensi. Adapun temuan penelitian ini adalah pertama, terdapat empat game online yang paling banyak digemari oleh anak-anak dipedesaan seperti, Fifa Mobile, PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang-Bang (MOBA), dan Free Fire. Kedua, Banyaknya anak yang bermain game online mendapatkan respon dari orang tua seperti adanya kekhawatiran orang tua kepada anak ketika bermain game online akan berdampak pada motivasi belajar dan ibadah anak. Ketiga, Orang tua masih belum maksimal dalam membatasi dan mengawasi game online pada anak dikarenakan terbatasnya pengetahuan orang tua, Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan deskripsi terkait banyaknya anak pedesaan yang menggunakan game online. </em></p> <p>This article discusses the use of online games by rural children in Sambas Regency, West Kalimantan Province. In this study, the author used qualitative research methods with a descriptive approach. Data was processed based on the results of interviews, observations, and documentation. The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and conclusions. While data validity techniques include triangulation, member checks, and using reference materials, The findings of this study are that, first, there are four online games that are most popular with children in rural areas, such as Fifa Mobile, PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang-Bang (MOBA), and Free Fire. Second, the number of children who play online games gets a response from parents, such as parents’ concerns about children’s learning motivation and worship. Third, parents are still not optimal in limiting and supervising online games in children due to limited parental knowledge. This study contributes to providing a description of the phenomenon of rural children playing online games.</p>2024-06-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2010The Learning Sirah Nabawiyah Through Mini Cinemas for Early Childhood2024-07-15T16:09:22+00:00Devi Oktaviadeviokta302@gmail.comKhairunnisa KhairunnisaKhairunnisaicha667@gmail.comSaudah SaudahSaudah@iain-palangkaraya.ac.idAli Iskandar ZulkarnainAliiskandar@iain-palangkaraya.ac.idSri HidayatiSrihidayati@iain-palangkaraya.ac.id<p><em>Pendidikan </em><em>nilai </em><em>agama dan moral merupakan bagian penting bagi perkembangan anak usia dini, yang memiliki fungsi sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter seseorang salah satunya yaitu melalui kajian Sirah Nabawiyah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang pemberian kajian Sirah Nabawiyah pada anak usia dini melalui bioskop mini. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Adapun sumber data primer yaitu kepala sekolah Paud Islam Terpadu Al-Ghazali Modern School dan data sekunder berupa rekaman dan Rpph pembelajaran. Selanjutnya teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan Sirah Nabawiyah melalui bioskop mini merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan perkembangan nilai agama dan moral anak dalam memahami sejarah para pahlawan Islam dan teladan akhlak Rasulullah Saw. dengan pemanfaatan teknologi di era globalisasi.</em></p> <p>Education in religious and moral values is an important part of early childhood development, which functions as the main foundation in forming a person's character, one of which is through the study of Sirah Nabawiyah. The aim of this research is to describe the provision of Sirah Nabawiyah studies to early childhood through a mini cinema. This research uses qualitative descriptive research. The primary data source is the principal of Al-Ghazali Modern School and secondary data in the form of learning recordings and RPPH. Next, data collection techniques are observation and interviews. The results of the research show that the introduction of Sirah Nabawiyah through a mini cinema is one way that can increase the development of children’s religious and moral values in understanding the history of Islamic heroes and the moral examples of the Prophet Muhammad. with the use of technology in the era of globalization.</p>2024-06-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##http://ejournal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2053Etnoparenting: Early Childhood Parenting in the Muslim-Malay Community in Kapuas Hulu2024-07-16T06:30:21+00:00Santi Yuniyunisanti123@gmail.comSyamsul Kurniawansyamsulkurniawan001@gmail.comPipit Widiatmakapipit.widiatmaka.pkn@gmail.com<p><em>Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnoparenting, yang deskripsinya penulis ambil dari kasus-kasud pola asuh yang penulis temukan pada masyarakat muslim-Melayu Desa Nanga Betung Kabupaten Kabupaten Kapuas Hulu. Etnoparenting merupakan aktivitas parenting yang polanya dilandaskan pada kearifan lokal yang berkembang di daerah tersebut. Secara metodologi, tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, yang data-datanya dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Sementara analisis datanya, menggunakan model analisis data interaktif. Berdasarkan hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa etnoparenting pada masyarakat muslim-Melayu di Desa Nanga Betung Kabupaten Kapuas Hulu sangat unik. Di desa ini pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak usia dini mereka diterapkan secara bervariasi. Ada orang tua yang memberikan pola asuh secara demokratis, dan ada pula yang otoriter dan permisif. Dampak yang ditimbulkan dari pola asuh otoriter terhadap perkembangan emosional anak usia dini adalah anak menjadi penakut dan merasa terkekang. Sedangkan pola asuh permisif dapat membuat anak jadi profil yang kurang menghargai dan meremehkan nilai-nilai budaya sosial Desa. Sementara pola asuh demokratis yang diterapkan sebagian kecil orang tua membantu meningkatkan perkembangan emosional positif dan keterampilan sosial anak, terutama dalam sosial budaya. Hasil penelitian kami juga menunjukkan bahwa yang lebih dominan dari kesemua pola asuh yang dicirikan masyarakat muslim-Melayu di desa ini meskipun sama-sama berbasis etnoparenting umumnya adalah pola asuh otoriter.</em></p> <p>This paper aims to describe ethnoparenting, whose description the author takes from the cases of parenting styles that the author found in the Muslim-Malay community of Nanga Betung Village, Kapuas Hulu Regency. Ethnoparenting is a parenting activity whose pattern is based on local wisdom that develops in the area. Methodologically, this paper uses a qualitative approach with a descriptive method, whose data is collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation. While analyzing the data using an interactive data analysis model. Based on the results of the study, it can be concluded that ethnoparenting in the Malay-Muslim community in Nanga Betung Village, Kapuas Hulu Regency, is very unique. In this village, the parenting style applied by parents in their early childhood is applied in various ways. Some parents provide democratic parenting, and some are authoritarian and permissive. The impact of authoritarian parenting on the emotional development of early childhood is that children become timid and feel constrained. Meanwhile, permissive parenting can make children become profiles that lack respect and underestimate the social and cultural values of the village. While democratic parenting applied by a small number of parents helps improve the positive emotional development and social skills of children, especially in socio-cultural contexts, our results also show that the dominant of all parenting styles characterized by the Muslim-Malay community in this village, although both are ethnoparenting-based, is generally authoritarian parenting.</p>2024-06-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##